Potret adalah
gambar wajah atau sosok lengkap tubuh seseorang yang disebut potret. Pada zaman
dahulu tidak terdapat kamera. Oleh karena itu, untuk mengabadikan tampang wajah
atau penampilan tubuh seseorang, potretnya dilukis oleh para seniman. Seni melukis
potret sudah ada sekurang-kurangnya pada abad ke-4 SM. Seni potret mungkin
muncul dari keinginan untuk meninggalkan catatan tentang eksistensi seseorang. Sejak
ditemukannya kamera, lukisan potret merosot, tetapi ada lukisan potret yang
begitu hidup sehingga orang mengiranya sebuah foto.
Potret Ratu dari
Urbino (1465) oleh Piero della Francesca
Mona Lisa (1505) oleh
Leonardo da Vinci
Nelly O’Brien (1761)
oleh Sir Joshua Reynold
Kebanyakan potret
kuno seperti, Potret Ratu dari Urbino (1465) oleh Piero della Francesca, yang
memperlihatkan sisi samping atau profil wajah orang dengan hanya sedikit bagian
badan. Biasanya wajah pada uang logam ditampilkan dengan cara seperti itu. Adanya
perubahan cara pelukisan potret dapat dilihat pada Mona Lisa (1505) oleh
Leonardo da Vinci, yang memperlihatkan bentuk orang dari pinggang ke atas
dengan wajahnya menghadap ke pengamat. Daerah terang dan gelap tampak lebih
dibedakan. Pelukis potret biasanya hanya melukis orang dari kalangan atas. Tetapi,
pada abad ke-17 mereka mulai membuat potret orang dari kalangan biasa, seperti
yang dilakukan pelukis Belanda, Frans Hals, sekitar tahun 1630 hingga 1650. Salah
satu karya Frans Hals adalah Potrait of a
Woman. Seni melukis potret dikembangkan lebih lanjut oleh seniman Inggris,
Sir Joshua Reynold. Pada salah satu karyanya, Nelly O’Brien (1761), yang memperlihatkan bagaimana ia menggoreskan
pesona dan hasil pengamatan yang cermat pada sebuah lukisan.
Daftar pustaka:
Widya Wiyata Pertama Anak-Anak. 1995.
Musik dan Seni Rupa. Jakarta:PT Tira
Pustaka.
0 komentar:
Posting Komentar